BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dapa diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan,
atau sikapnya.
Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah-sekolah,
tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa
terencana, baik dalam aspek pengetahuan,keterampilan, maupun sikap. Interaksi
yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya,
yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas, perpustakaan, kepala
sekolah, bahan atau materi pelajaran (modul, buku, majalah, rekaman video atau
audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas
(Proyektor overhead, perekam pita audio atau video, radio, televisi,
komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dll).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya - upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil - hasil teknologi dalam proses belajar.
Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapt menggunakan alat
yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan
keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping
mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya
apabila media tersebut belum tersedia. Demikian lebih jelasnya, akan dijelaskan
pada pembahasan media di bawah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Media Pembelajaran ?
2. Bagaimana fungsi, nilai dan manfaat pada
media pembelajaran ?
3. Apa sajakah jenis-jenis media pembelajaran
?
4. Bagaimana Pemilihan media pembelajaran ?
5. Bagaimana penggunaan media pembelajaran ?
6. Bagaimana pengembangan media pembelajaran
?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian dari
Media pembelajaran
2. Untuk mendeskripsikan fungsi, nilai dan
manfaat dari pada media pembelajaran
3. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis media
pembelajaran
4. Untuk mendeskripsikan pemilihan media
pembelajaran
5. Untuk mendeskripsikan penggunaan media
pembelajaran
6. Untuk mendeskripsikan pengembangan media
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MEDIA
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harafiyah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari oengirim ke penerima pesan.[1]
Secara harfiah kata media memiliki arti ” perantara” atau
pengantar. Association for Education and communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi. [2]
Sumber belajra adalah bahan termasuk juga termasuk alat
permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai ketrampilan kepada murid
maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar, nara
sumber, benda atau hasil-hasil budaya.[3]
2. Landasan Teoretis Penggunaan Media
pembelajaran
Pemrolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan
perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan
pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut bruner (1966) ada tiga
tingakatan utama modus belajar[4] :
A. Pengalaman langsung (enactive)
adalah mengerjakan, misala arti kata "simpul" dipahami dengan
langsung membuat "simpul".
B. Pengalaman piktorial/gambar (iconic)
kata "simpul" dipelajari dari gambar, lukisan, foto, atau film.
C. Pengalaman abstrak (symbolic) siswa
membaca atau mendengar kata "simpul" dan mencoba mencookkannya dengan
pengalamannnya membuat simpul. Ketiga tingkat pengalaman ini saling
berinteraksi dalam upaya memperoleh "pengalaman "(pengetahuan,
keterampilan, atau sikap) yang baru.
Tingkatan pengalam pemrolehan hasil belajar seperti itu digambarkan oleh
Dale (1969) sebagai suatu proses komunikasi. Materi yang ingin disampaikan dan
diiinginkan siswa dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Levie & levie
(1975) yang mereview hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus
gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal menyimpulkan bahwa stimulus
visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas dan menghubungkan
fakta dan konsep. Di lain pihak, stimulus verbal memberi hasil belajar yang
lebih baik apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berturut-turut. Ini
juga merupakan dukungan juga atas konsep dual coding hypothesis dari
paivio (1971).
3. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media, antara lain :
a)
Ciri fiksatif (fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan,
merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Dengan ciri ini, media memungkinkan
suatu rekaman kejadian/ obyek yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Dan ciri ini juga sangatlah penting
bagi seorang guru.
b)
Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian/ obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri
manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada
siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording. Manipulasi kejadian atau obyek dengan jalan mengedit hasil
rekaman dapat menghemat waktu.
c)
Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa
dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini,
distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada
sekolah-sekolah didalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya
rekaman video, audio, disket komputer dapat disebarluaskan ke penjuru tempat
yang diinginkan kapan saja.[5]
B. FUNGSI, NILAI DAN MANFAAT MEDIA
PEMBELAJARAN
1. Fungsi Media Pembelajaran
Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. Levie & Lentz (1982) mengemukakan 4 fungsi media
pengajaran, khususnya media visual, yaitu[6] :
a.
Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b.
Fungsi Afektif
media visual dapat
terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang
bergambar.
c.
Fungsi Kognitif
media visual
terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual
atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d.
Fungsi Kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dan lambat menerima isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
secara verbal.
Dan menurut Kemp & Dayton (1985) dapat memenuhi tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk merorangan, kelompok/ kelompok jumlah besar,
yaitu (1) memotivasi minat dan tindakan, (2) menyjikan informasi, (3) memberi
intruksi.
2. Nilai Media Pembelajaran
Penggunaan media mengajaran dapat mempertinggi prosil dan hasil pengajaran
yakni berkenaan dengan taraf berfikir siswa. Taraf berfikir manusia mengikuti
tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkret menuju ke berfikir abstrak,
dimulai dariberfikir sederhana menuju ke berfikir kompleks. Penelitia yang
dilakukan terhadap penggunaan media pengajaran dalam proses belajar- mengajar
sampai kepada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar para sisw menunjukkan
perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan pengajaran
menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media pengajaran dalam proses
pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran.[7]
3. Manfaat Media Pembelajaran
Banyak sekali manfaat media, akan tetapi dari pendapat beberapa ahli, dapat
disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pengajaran didalam
proses belajar mengajar sebagai berikut :
1)
Media pengajaran dapat meperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
2)
Media pengajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3)
Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan
indera ruang dan waktu;
a)
Obyek atau benda yang terlalu besar untuk
ditampilkan langsung diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide,
realita, film, radio atau model.
b)
Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak
tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau
gambar.
c)
Kejadian langka yang terjadi dimasa lalu atau
terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video,
film, foto, slide disamping secara verbal.
d)
Obyek atau proses yang amat rumit seperti edaran
dapat ditampilkan secara kongkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi
komputer.
e)
Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan
dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f)
Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung
berapi atau proses yang dalam kenyataannya memakan waktu lama seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman
seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
4) Media pengajaran dapat memberikan kesamaan
pengalaman kepad siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan- kunjungan ke museum atau
kebun binatang.[8]
C. KLASIFIKASI dan JENIS-JENIS MEDIA
PEMBELAJARAN
Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama media
pada tiga unsur pokok media yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu
sendiri di bedakan lagi pada tiga bentuk,yaitu gambar visual, garis dan symbol.
Disamping itu dia juga membedakan media siar (transmisi) dan media rekam
(recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media:
1.
Media audio visual gerak
2.
Media audio visual diam
3.
Media audio semi gerak
4.
Media visual gerak
5.
Nedia visual diam
6.
Media visual semi gerak
7.
Media audio
8.
Media cetak[9]
Menurut Oemar Hamalik (1985:63) dan empat klasifukasi media pengajaran, yaitu:
1.
Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya
filmstrip, transparansi, micro projection, papan tulis, buletin board,
gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe.
2.
Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat
didengar misalnya, phonographe record, transkripsi electris, radio, rekaman
pada tape recorder.
3.
Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar,misalnya film
dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya ;
model, spicements, bak pasir, peta electris, koleksi diorama.
4.
Dramatisasi, bermain peranan, sosio drama, sandiwara
boneka, dan sebagainya.
Disamping itu para ahli media lainnya juga membagi
jenis-jenis media pengajaran itu kepada:
1.
media asli dan tiruan
2.
media bentuk papan
3.
media bagan dan grafis
4.
media proyeksi
5.
media dengar (audio)
6.
media cetk atau printed materials[10]
Adapun jenis-jenis media pembelajaran lainnya :
I.
Media grafis
Media grafis termasuk media
visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber
kepenerima pesan (reserver), dimana pesan dituangkan melalui symbol komunikasi
visual.
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam,
beberapa di antaranya :
A.
Media bagan (chart)
Adalah suatu media
pengajaran yang penyajiannya secara diagrammatic dengan meggunakan
lambing-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan
perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan
ruang. Didlam bagan sering dijumpai berbagai jenis media grafis lain, seperti
gambar, diagram, kartu atau lambing-lambang verbal. [11]
Adapun beberapa jenis bagan
ini antara lain:
Bagan
pohon (Tree Chart)
Gambar pohon ini menggambarkan arus diagram berasal
dari akar ke batang, menujub ke cabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan ini
juga dapat menggambarkan suatu keadaan pengelompokkan.
Bagan
Organisasi
Bagan organisasi ini adalah suatu bagan yang
menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Bagan semacam ini
dihubungkan oleh garis-garis , dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu.
Bagan Garis Waktu
Bagan garis
waktu atau juga disebut Time Line Chart adalah bagan yang menunjukkan
atau yang menggambarkan kronologi atau hubungan peristiwa dalam suatu periode
atau waktu.Pesan-pesan yang disampaikan biasanya disajikan dalam bagan secara
kronologis.[12]
B.
Grafik (Graph)
Grafik merupakan gambar
sederhana yang disusun Menurut
matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik
mengandung ide, objek, dan hal-hal yang dinyatakan dengan symbol dan disertai
dengan keterangan-keterangan secara singkat.
Fungsi grafik adalah untuk
menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau
perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhuungan secara singkat
dan jelas.
Beberapa keuntungan
menggunakan grafik adalah:
1.
Bermanfaat untuk menerangkan data kuantitatif dan
hubungan-hubungannya.
2.
Kemungkinan pembaca ntuk memahami data yang disajikan
dengan cepat dan menyuluruh, baik dalam bentuk ukuran jumlah pertumbuhan atau
arah suatu kemajuan.
3.
Penyajian angka lebih cepat, jelas, menarik, ringkas,
dan logis.[13]
Ada beberapa jenis grafik yang telah lazim dan umum
diketahui, yakni:
1.
Grafik Garis atau Kurva (Line Graph)
Yaitu grafik yang
menggunakan garis-garis yang terdiri ari garis-garis absis dan ordianat, atau
garis horizontal dan vertical.Grafik garis itu dapat menunjukkan
suatu keadaan atau perkembangan dalam jangka waktu tertentu dengan jelas
sekali.
2.
Grafik batang (Bar Graph)
Grafik batang juga
menggunkan garis-garis yang mengkomunikasikan garis horizontal dan garis
vertical dan dibuat garis bantu berupa petak-petak. Pada grafik ini dapat
dilihat dengan jelas perbandingan keadaan dari waktu kewaktu.
Untuk menggambarkan grafik
batang ini diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus. Sumbu datar ini dibagi
menjadi beberapa skala bagian yang sama, begitu juga sumbu tegaknya. Skala pada
sumbu datar dengan skala sumbu tegak tidak perlu sama.
3.
Grafik Lingkaran (piegraph)
Garfik lingkaran (piegraph)
juga disebut dengan Circle graph menunjukkan hubungan yang bersifat persentasi
atau hubungan frekuensi.Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang
dibagi-bagi menjadi beberapa sektor.Tiap sektor menggambarkan kategori data
yang telah diubah menjadi bentuk grafik lingkaran.[14]
4.
Grafik symbol (pictorialgraph)
grafik symbol atau gambar ialah grafik yang
menggunakan gambar sebagai symbol untuk menghitung jumlah yang digrafiskan.
Grafik ini sangat menarik untuk dilihat, lebih menarik lagi jika grafik symbol
yang digunakan cukup bagus dan memiliki karakteristik tertentu.Setiap satuan
jumlah tertentu dibuat sebuah sesuai dengan datanya.
5.
Grafik peta dan Globe
Grafik peta disebut juga kartogram, yang melukiskan
keadaan hubungan dengan tempat kejadianya. Namun secara khusus peta dan Globe
tersebut memberikan informasi tentang:
1.
Keadaan permukaan bumi, dataran rendah, sungai-sungai,
gunung-gunung, dan serta perairan lainya.
2.
Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain;
data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola bahasa atau
pola bahasa/ adat istiadat
3.
Data ekonomi, seperti misalnya petanian, industry atau
perdagangan internasional
Manfaat dan kelebihan Grafik peta dan globe ini
adalah;
1.
Memungkinkan siswa mengerti posisi dan
kesatuanpolitik, perbedaan ras, dan budaya antar bangsa, benua, pulau, dan
lain-lain.
2.
Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang dan
pengaruh-pengaruh geografis, dan sebagainya.[15]
C.
Media Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai
peta dari pada gambar. Diagram sering juga digunakan untuk meningkatkan letak
bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan satu bagian yang lain.
Misalnya diagram untuk menentukan ruang kelas; dimana letak dinding pintu,
jendela, kursi, dan papan tulis dan sebagainya.[16]
D.
Poster
Poster merupakan gabungan antaragambar dan tulisan
dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok,
poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas.
Ciri-ciri
poster yang baik adalah;
1.
Sederhana
2.
Menyajikan satu ide
3.
Dengan slogan yang ringkas;
4.
Gambar dan tulisan yang jelas, dan;
5.
Mempunyai komposisi dan variasi yang bagus.[17].
E.
Karikatur dan Kartun
Karikatur dan kartun
merupakan garis yang dicoret dengan spontan yang menekankan kepada hal-hal yang
dianggap penting, beda natra poster dan karikatur terletak pada; arikatur
kadang-kadang lebih menggigit dan krisit. Coretan-coretan pada karikatur,
misalnya coretan pada wajah manusia yang mirip dengan yang karikaturkan memberikan
pesan politis, meskipun coretan-coretan kelihatan.
Sedangkan kartun ide
utamanya adalah menggugah rasa lucu dan kesan utamanya adalah senyum dan
ketawa.Kesan kritis dan humor yang diberikan karikatur dan kartun menyebabkan
informasi yang disampaikan tahan lama dalam ingatan anak.
F.
Media Gambar atau foto
Foto merupakan media
reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini merupakan alat visual yang
efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih
konkrit dan realistis. Foto ini dapat
mengatasi ruang dan waktu.
Beberapa kelebihan Media
Gambar/Foto
a.
Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan
pokok masalah, jika disbanding dengan bahasa verbal.
b.
Dapat mengatasi keterbatasan mata.
c.
Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat
digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.
Jenis-jenis Media Gambar/Foto
1.
Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai
sejarah bagi individu maupun masyarakat.
2.
Foto actual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu
kejadian yang meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan
sebagainya.
3.
Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan
pemandangan sesuatu daerah atau lokasi.
4.
Faoto iklan/reklame, yaitu gambar yang digunakan untu
mempengaruhi orang atau masyarakat konsumen.
5.
Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunkan bentuk
symbol atau tanda yang mengungkapkan massage (pesan) tertentu.
G.
Media Gambar Sederhana dengan Garis Lingkaran
Bagai guru yang kurang
pandai menggambarkan dapat mempergunakan gambar sederhana dalam menerangkan
materi pelajaran hanya dengan membuat garis dan lingkaran (stick figure).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat
gambar dengan garis lingkaran, sebagaimana yang dikemukankan oleh Amir Hamzah
Suleiman(1995:112) sebagai berikut:
1.
Gunakan warna yang gelap untuk garis dan lingkaran
supaya kontras dengan kertas sebagai latar belakangnya.
2.
Jangna ragu-ragu untuk memulai gambar onjek yang
dimaksud dan pelajari sambil melakukanya.
3.
Gambar-gambar harus besar dan garis-garis harus tebal
agar jelas.
4.
Tentukan terlebih dahulu bidang gambar, pilihlah di
antara dua bidang, bidang yang tegak dan bidang datar.
5.
Gunakan satu bidang saja untuk satu objek
6.
Gunakan seluruh bidang dan jangan biarkan sebagian
besar bidang ada yang kosong.
7.
Ada baiknya membuat sketsa lebih dahulu dengan pensil
supaya dapat dihapus jika keliru, kemudian dapat digunakan dapat digunakan
spidol atau tinta.[18]
H.
Media Komik
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana,
jelas, mudah dipahami.Oleh sesbab itu media komik dapat berfungsi sebagai media
yang informative dan edukatif.
II.
Media Visual Dua Dimensi
Media vidual dua dimensi merupakan media yang bersifat
elektronik yang diproyeksikan dan terdiri dari perangkat keras (hardware)dan
perangkat lunak(software). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk
dapat menggerakkan pemakainnya. Ada beberapa jenis media visual dua dimensi ini
antara lain:
A.
Overhead Proyector (OHP)
OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak
adanya penemuan lensa fresnal yang digunakan dalam OHP. Penggunaan OHP dalam
dunia pendidikan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
1.
Bersifat konkrit. OHP dapat merangsang indera mata
siswa di samping indera telinga melalui kata-kata guru, sehingga materi yang di
sampaikan lebih konkrit.
2.
Mengatasi batas ruang dan waktu, benda-benda yang
sulit dibawa ke dalam keals dan kejadian-kejadian masa lampau dapat diperagakan
melalui OHP.
3.
Mengatasi kelemahan-kelemahan penca indera, gerakan
suatu objek yang terlalu cepat atau terlalu lambat yang tidak dapat diamati
dengan sempurna, maka dengan membuat gambar di atas transparan dapat diatasi
dengan baik.
4.
Transparansi dapat ditulis saat OHP digunakan dan
pengontrolan siswa-siswa dengan mudah dapat karena guru dan siswa selalu
berhadapan.
5.
Dapat di gunakan pada cahaya yang terang karenaa OHP
menghasilkan cahaya yang kuat dan lain-lain.
Bagian-bagian dari OHP :
1.
Kepala (projection head), pada bagian kepala
oni terdapat lensa pemotret yang membawa gambar ke layar (screen).
Kepala OHP ini dapat diatur tinngi sesuai dengan kedudukan layar.
2.
Lampu halogen letaknya di dalam kotak yang berkekuatan
antara 650-750 watt. Karena kuatnya lampu tersebut maka OHP dapat digunakan di
tempat yang terang.
3.
Lensa cekung, terletak dibawah atau di samping lampu
halogen yang memantulkan cahaya ke lensa fresnal dan plat kaca pada permukaan
kotak.
4.
Transparansi, diletakkan pada fresnal dan plat kaca
pada permukaan kotak proyektor yang dipantulkan ke layar.
5.
Rol film, yaitu transparansi yang dapat digulung
sehingga si pemakai tidak perlu susah menggantinya.
B.
Slide
Slide dan filmstrip merupakan media yang diproyeksikan, dapat
dilihat dengan mudah oleh para siswa di kelas. Slide adalah sebuah gambar
transparan yang diproyeksikan oleh cahaya(schining light) melalui
proyektor. Biasanya ukuran slide 2x2 atau 3 x 4 cm. bahan yang digunakan untuk
slide dapat berupa: a) etched glass, dapat ditulis dengan tinta, tidak
menyebar, dan dapat dibuat gambar pinggir yang bagus, dan dapat juga ditulis
dengan pensil biasa, b) coated glass, disini dapat dibuat gambar secara
terperinci, bila digunakan tinta yang sesuai untuk itu, c) sensisitised
glass, biasa digunakan untuk slide, fotografi yang tidak dicetak.
Menurut Andre Rinanto (1982 : 49-50), sound slide
mempunyai keistemewaan sebagai berikut :
1.
Mampu menarik perhatian anak. Dengan munculnya gambar
di dinding serta mendengar suara yang keluar dari kaset, perasaan siswa menjadi
tertuguh dan berminat untuk memperhatikannya, apalagi kalau gambar yang di
munculkan tersebut bersifat ekspresi-ekspresi dan mengena pada kehidupan
mereka.
2.
Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir,
dapat menghindarkan pengertian-pengertian yang abstrak.
3.
Memberikan pengalaman yang nyata kepada anak didik,
sehingga dapat menumbuhkan self activity. Sesuatu yang hanya
divisualisasikan untuk pengalaman.
4.
Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berfikir, di
dalam sound slideada messege yang akan di ungkapkan. Sequence
ini diatur sedemikian rupa sampai kepada klimaksnya.
5.
Ikut membantu menumbuhkan pengertian, (meaning)
yang akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
6.
Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar anak, sehingga memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama menetap di
dalam diri anak.[19]
III.
MEDIA AUDIO
Ada
beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio ini antara
lain;
Ø
Radio
Radio merupakan perlengkapan
elektronik yang dapt digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan actual,
dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru,
masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.Radio juga dapat dijadikan sebagai
media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif.
Oemar Hamalik
(1985:125)mengemukakan “radio is a power full education tool; teacher can
use it effectively at al educational levels and in nearly all phase of
education”
Pendapat tersebut
menunujukkan bahwa radio dapat merupakan alat pendidikan.
a.
Beberapa keuntungan radio seebagai media pendidikan
dan pengajarn adalah:
1.
Harganya lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagian
besar masyarakat.
2.
Dapat dipindahkan dari suatu ruangan keruangan lainya.
3.
Kalau radio tersebut memiliki tape recorder maka kita
dapat merekam siaran-siaran yang penting untuk kemudian di dengar kembali,
misalnya siaran pelajaran bahasa Inggris , music atau keterampilan
-keterampilan yang dapat menunjang pendidikan.
4.
Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak didik,
dengan adanya rangsangan telinga.
5.
Merangsang partisipasi aktif pendengaran
6.
Radio dapat memusatkan perhatian anak didik pada
kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya; misalnya dalam pelajaran bahasa,
menyanyi dan sebagainya.
7.
Radio dapat memberikan hal-hal yang lebih baik.
8.
Radio dapat memberikan pengalaman-pengalaman dari
dunia luar ke kelas.
9.
Radio dapat mengatasi ruang dan wakt
10. Radio
dapat memberikan berita autentik atau keterangan-keterangan yang sebenarnya,
asli dan dapat dipercaya
11. Mendorong
kreatifitas anak didik
12. Radio
berpegaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang, menimbulkan social
adjustment dan ini merupakan hal yang penting dalam membentuk anak didik
menjadi manusia yang baik.
b.
Kelemahan – kelemahan radio antara lain;
1.
Sifat komunikasi radio hanya satu arah (one way
comunication). Radio adalah pihak yang memberi sedangkan audien adalah
pihak yang menerima.
2.
Program radio telah disentralisir, sehingga guru
kurang dapat mempersiapkan bersama anak didik secara baik . Integrasi siaran
radio dalam kegiatan belajar mengajar dikelas sering menimbulkan kesulitan.[20]
Ø
Alat perekam Pita Magnetik
Kaset Tape Recorder adalah alat perekam yang menggunakan pita
dalam kaset.Pita tersebut digulung-gulung dalam kumparan yang berada dalam
kotak yang disebut kaset.
Keuntungan kaset antara lain:
1.
Dengan menggunakan kaset, guru dapat memepersiapkan
terlebih dahulu dengan baik
2.
Dengan kaset guru dapat memutar kembali program yang
telah disampaikan, materi tersebut menjadi
jelas
3.
Melaui tape recorder mata pelajaran dapat disajikan
diluar kelas, misalnya merekam suatu yang akn dibahas dalam materi pelajaran
yang akan di sampaikan.
4.
Kaset dapat menimbulkan banyak kegiatan.
5.
Kaset sangat efisien untuk mengajarkan bahasa dan
dapat digunakan di labor bahasa karena sangat membantu proses tercapainya
tujuan pendidikan dan pengajaran
6.
Kaset yan tida dipergunakan lagi dapat dihapus dan
diisi dengan program lainnya.
Ø Laboratorium
bahasa
Adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara
dalam bahasa asing dengan jalan mendengar dan berbicara dalam bahasa asing
dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan
sebelumnya.Dilaboratorium bahasa ini siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik
aakustik dan kotak suara yang telah tersedia.
IV.
MEDIA AUDIO VISUAL GERAK.
Media
auvisual gerak dapat berupa: film bersuara atau gambar hidup atau televise.
Berikut akan di bahas jenis-jenis media tersebut.
A.
Film bersuara.
Film yang di maksudkan di sini adalah film sebagai
alat audio visual untuk pelajaran, penerangan dan penyuluhan.
Keuntungan film bersuara antara lain:
·
Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses
pembuatan suatu ketrampilan tangan dsb.
·
Dapat menimbulkan kesan dan ruang waktu.
·
Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada
gambar dalam bentuk apresiasi murni.
·
Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah
realita objek yang diperagakan.
·
Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
Kekurangan film bersuara:
·
Tidak dapat diselangi dengan keterangan-keterangan yang
diucapkan sewaktu film diputar, penghenti pemutaran akan mengganggu konsentrasi
audien.
·
Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau
film diputar terlalu cepat.
·
Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali
memutar kembali secara keseluruhan.
·
Biaya pembuatan dan peralatan cukup tinggi dan mahal.
B.
Film.
Oemar Hamalik (1985), mengemukakan cirri-ciri film
yang baik sebagai berikut:
·
Dapat menarik minat anak.
·
Benar dan autentik.
·
Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan.
·
Sesuai dengan tingkatan kematangan audien.
·
Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan
dan cukup memuaskan.
C.
TELEVISI.
Oemar Malik (1985),
mengemukakan: “television is an electronic motion picture with conjoided or
attentent sound; both picture and sound reach the eye and ear simultanoiusly
from a remote broadcast point’’.
Televisi sesungguhnya
perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang
meliputi gambar dan suara.
Televisi
sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain:
·
Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan
peristiwa yang sebenarnya.
·
Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah
atau berbagai Negara.
·
Dapat menciptakan kembali peristiwa di masa lampau.
·
Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang
beraneka ragam.
·
Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat
·
Menarik minat anak.
·
Dapat melatih guru,
·
Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka
meningkatkan perhatian mereka terhadap sekolah.
V.
DRAMATISIASI, DEMONSTRASI, DAN LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN.
A.
Dramatisisasi.
Adalah tehnik pengajaran
yang menggunakan ekspresi. Pada dramatisiasi ini biyasanya anak-anak sebagai
pelaku untuk mendramatisiasi segala peristiwa atau keadaaan yang berkenaan
dengan pelajaran sejarah atau cerita di masa lampau. Pengajaran melalui
dramatisiasi dapat dilakukan dalam bentuk pantonim, sosio-drama.
Keuntungan yang diperoleh
dari dramatisiasi ini dalam kegiatan belajar mengajar:
·
Menyalurkan ekspresi anak-anak kedalam kegiatan yang
menyenangkan.
·
Mendorong aktivis, inisiatif, kreatif anak sehingga
mereka dapat berpatisipasi aktif dalam pelajaran.
·
Memahami isi cerita, karena mereka ikut memainkan
peran di dalamnya.
·
Membantu untuk menghilangkan rasa malu, kesegahan,
rendah diri, dan kemurungan pada anak.
·
Memupuk rasa saling membantu dan kerja sama antara
satu dengan lainnya.
B.
Demonstrasi.
Perbedaan dengan dramatisiasi dan pada demonstrasi ini
pada umumnya gurulah yang mendemonstrasikan atau mempertunjukkan bagaimana cara
belajar atau melakukan sesuatu kemudian barulah para siswa mengikutinya
sebagimana petunjuk guru.
C.
Lingkungan.
Lingkungan yang ada di sekitar kita baik di sekolah
maupun di luar sekolah dapat dijadikan sumber belajar lingkungan meliputi:
·
Masyarakat di sekeliling kita
·
Lingkungan fisik di sekitar sekolah.
·
Memanfaatkan barang-barang bekas.
·
Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat.[21]
D. PEMILIHAN MEDIA
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian
dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria
yang patut diperhatikan dalam memilih media, yaitu :
1.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2.
Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya
fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
3.
Praktis, luwes, dan bertahan.
4.
Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah
satu kriteria utama,
5.
Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk
kelompok besar belum tentu sam efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil
atau perorangan.
6.
Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar
maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.[22]
E.
PENGGUNAN MEDIA
Dalam memilih media untuk pembelajaran, pengajar sebenarnya tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Adapun prinsip-prinsip umum pengunaan media sebagai berikut :
Dalam memilih media untuk pembelajaran, pengajar sebenarnya tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Adapun prinsip-prinsip umum pengunaan media sebagai berikut :
a.
Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang
sebagai bagian intergral dalam sistem pembelajaran
b.
Media pembelajaran
hendaknya dipandang sebagai sumber dana
c.
Pengajar hendaknya memahami
tingkat hirarki (sequence) dari jenis alat dan kegunaannya
d.
Pengujian media
pembelajaran hendaknya berlangsung terus , sebelum , selama , dan sesudah
pemakaiannya
e.
Penggunaan multi media akan
sangat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran
Prinsip-prinsip
penggunaan media menurut Leshin, dkk (1992) yaitu :
a)
Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor,
min peran, kgiatan kelompok, dll).
b)
Media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku
kerja/latihan, dan lembaran lepas).
c)
Media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta,
figur/gambar, transparasi, film, bingkai, atau slide).
d) Media berbasis
audiovisual (video, film, slide bersama tape, televisi).
e)
Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan
komputer dan video interaktif).[23]
l Langkah-langkah penggunaan media
a. Persiapan sebelum menggunakan media
a. Persiapan sebelum menggunakan media
1.
Mempelajari petunjuk penggunaan
media yang akan digunakan atau mungkin diperlukan buku-buku khusus tentang cara
penggunaan media yang akan digunakan tersebut, terutama bila dibutuhkan
perangkat keras seperti berbagai jenis pesawat proyektor (media elektronik).
2. Semua
peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya , sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang bersifat
teknis.
b. Pelaksanaan penggunaan media
Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media
berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap terjaga . Keadaan tenang tidak
berarti pebelajar harus duduk diam , yang penting perhatian pebelajar tetap
terjaga.
3.
Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai, selain untuk memantapkan pemahaman materi yang
disampaikan melalui media. Untuk itu perlu disediakan tes yang harus dikerjakan
oleh pebelajar sebagai umpan balik . Kalau ternyata tujuan belum tercapai, maka
pengajar perlu mengulangi sajian program media tersebut
4. Tindak lanjut
Dari umpan balik yang diperoleh , pengajar dapat meminta pebelajar untuk memperdalam sajian dengan berbagai cara , misalnya : diskusi tentang hasil tes , mempelajari referensi dan membuat rangkuman , melakukan suatu percobaan , observasi dll.
4. Tindak lanjut
Dari umpan balik yang diperoleh , pengajar dapat meminta pebelajar untuk memperdalam sajian dengan berbagai cara , misalnya : diskusi tentang hasil tes , mempelajari referensi dan membuat rangkuman , melakukan suatu percobaan , observasi dll.
F. PENGEMBANGAN MEDIA
Salah satu kriteria yang sebaiknya
digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran
dan kemudahan memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum tersedia maka guru
berupaya untuk mengembangkan sendiri. Media tersebut meliputi media berbasis
visual (yang meliputi gambar, chart, grafik, transparasi, dan slide), media
berbasis audio visual (video dan audio tape), dan media berbasis komputer
(komputer dan video interaktif).
a.
Media Berbasis Visual
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan
efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai
dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbl, merencanakannnya
dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi obyek, konsep,
informasi, atau situasi. Dalam penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip
desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keteraduan, penekanan, dan
keseimbangan. Unsur-unsur visual selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah
bentuk, garis, ruang, tekstur, warna.
b.
Media Berbasis Audio Visual
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pengajaran yang murah
dan terjangkau. Disamping itu, media ini menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk :
1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan
mengevaluasi apa yang telah didengar
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau
debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari
lokasi
3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh
siswa
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan
perubahan- perubahan tingkat kecepata belajar mengenai suatu pokok bahasan atau
sesuatu masalah
Media yang
digunakan pada audio-visual seperti Radio dan Tape, kombinasi Slide dan Suara.
c.
Media Berbasis Komputer
Disamping digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan usaha
pada perusahaan besar dan kecil, komputerpun mendapat tempat di
sekolah-sekolah. Penggunaan komputer sebagai media pengajaran dikenal dengan
nama pengajaran dengan bantuan komputer CAI atau CAL. Dilihat dari situasi
belajar dimana komputer digunakan untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI
bisa berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi, dan permainan.[24]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat
mempertinggi proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
kualitas hasil belajar siswa. Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada siswa
tentang apa yang harus dipelajarinya, bagaimana siswa mempelajarinya
serta hasil-hasil yang diharapkan diperoleh dari media yang digunakannya. Harus
diingat bahwa media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan pengajaran,
serta media bukanlah tujuan.
Penggunaan media tidak dilihat dari segi kecanggihan
medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu
mempertinggi proses pengajaran.[25]
DAFTAR PUSTAKA
Arief s.sadiman, rahardjo, anung haryono, Media pendidikan,
2003, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Asnawir, Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, 1997 , PT
Intermasa
Sodono anggani, sumber belajar dan alat permainan, 2006,
Jakarta: PT Grasindo
Sudjana nana, rivai ahmad, media pengajaran, 1991, bandung:
CV Sinar Baru
Azhar Arsyad.1997.Media Pengajaran.Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Nana Sudjana dan Ahmadi Rivai.
2007. Media Pengajaran. Bandung:
Sinar Baru Algensindo
[1]
Arief s.sadiman, rahardjo, anung haryono, Media pendidikan, 2003, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, hal 6.
[2]
Asnawir, Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa, hal 11.
[3]
Sodono anggani, sumber belajar dan alat permainan, 2006, Jakarta: PT Grasindo,
hal. 7.
[4] Azhar Arsyad.1997.Media Pengajaran.Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada. Cet 1. Hlm:7
[5] Azhar Arsyad.1997.Media Pengajaran.Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada. Cet 1. Hlm:11
[8] Azhar Arsyad.1997.Media Pengajaran.Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada. Cet 1. Hlm:27
[9]ibid
[10]Op.cit. Asnawir, Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa, hal 29.
[11]Ibid
[12]Op
cit. Asnawir, Basyiruddin Usman,
Media Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa, hal37.
[13]Opcit,
Asnawir, Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa, hal. 38.
[14]
ibid
[15]
Opcit , Asnawir, Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa,
hal 42
[16]
ibid
[17]
Opcit, Asnawir, Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa, hal
[20]Opcit, Asnawir, Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa, hal 90
[21]Opcit, Asnawir, Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran, 1997 , PT Intermasa, hal 93.
[22] Azhar Arsyad.1997.Media Pengajaran.Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada. Cet 1. Hlm: 73
[24] Azhar Arsyad.1997.Media Pengajaran.Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada. Cet 1. Hlm: 103
[25]
Sudjana nana, rivai ahmad, media pengajaran, 1991, bandung: CV Sinar Baru.
Hal,7.
Informasi yang bagus. contoh aneka media pembelajaran kreatif membuat pembelajaran efektif dan menarik
BalasHapus