BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang
lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya
melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut
untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang
sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu
diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan
dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari
peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial.
Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di
masyarakat.
Masyarakatyangberadab dapat diartikan sebagai
masyarakatyangmempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan,
ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam
pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi
dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa
bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan
oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi
baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.
B.
Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di
atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah
: Hakekat Manusia dan
Peradaban yang meliputi makna manusia dan makna ada dan peradaban,
Kemudian manusia sebagai makhluk sosial dan makhul individu, Kemudian Peradaban
dan Perubahan Sosial yang meliputi tradisi, modernisasi dan masyarakat madani.
Kemudian Masyarakat Yang Beradab, Lalu Problematika Peradaban Dalam Kehidupan
Masyarakat yang meliputi kemajuan IPTEK bagi peradaban manusia dan dampak
globalisasi bagi peradaban manusia.
BAB II
KONSEPSI TEORI
A. Hakekat Manusia dan Peradaban
1. Makna Manusia
Manusia seutuhnya adalah
sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Pemahaman terhadapnya
memerlukan pendekatan multi dimensional dengan tidak melupakan kodratnya
sebagai mahluk pribadi dan sosial. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan
dan mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan
merasakan kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan melalui
rohani terciptalah peradaban. Lebih dari itu melalui ketiganya (akal, jasmani, rohani)
manusia dapat membuat perubahan di berbagai bidang sesuai dengan perjalanan
waktu yang dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi
pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda antara manusia
dengan mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi dengan alam. Peradaban
hanya dikenal oleh manusia, sedangkan mahluk lain melakukan adaptasi dengan
perubahan alam melalui proses evolusi jasmaniahnya.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1.
Sebagai makhluk tuhan
2.
Sebagai makhluk individu
3.
Sebagai makhluk sosial
budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan
interaksi dengan sesamanya sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya,
lingkungan dan sarana untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya
sendiri. Interaksi itu sudah tercipta sejak manusia masih berada di dalam
kandungan ibunya dan terus berkelanjutan sampai dia dilahirkan yang kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa dengan bentuk interaksi yang
semakin komplek dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut
sebagai cikal terbentuknya suatu komunitas sosial yang selanjutnya melahirkan
aturan-aturan dan norma yang disepakati bersama untuk mengatur interaksi yang
terjadi tersebut. Faktor interaksi, komunitas sosial dan aturannya serta norma
yang dijalani manusia tersebut kelak menjadi konsep suatu organisasi dan
manajemen yang sebenarnya sudah dikenal sejak dulu.
Sebagai individu manusia manusia mempunyai peranan –
peranan yang khas dalam lingkunganya serta kepribadian dan pola tingkah laku
yang khas pula. Dalam kaitan tersebut maka manusia dalam kehidupan di
masyarakat akan berhadapan dengan kepentingan – kepentingan lain yang
berkembang dalam kelompok tersebut.
Pola interaksi dan komunikasi otoriter dalam perkembangan
selanjutnya akan berusaha memaksakan pola kebudayaannya terhadap orang lain dan
selanjutnya menyisihkan dan tidak memberikan kesempatan berkembang bagi
kelompok lain. Hal ini sejalan dengan konsepsi. Deskriminasi yang oleh Gerungan
dikatakan sebagai tindakan negatif yang bercorak menghambat-hambat, merugikan
perkembangannya, bahkan mengancam kehidupan pribadi orang-orang hanya oleh
karena kebetulan termasuk golongan yang diprasangkai1).
Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa konsep dasar
keorganisasian dan manajemen bukan merupakan sesuatu yang baru. Beberapa
peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan atau yang sejenisnya
dari beberapa dinasti di seluruh dunia yang dibuat beberapa ribu tahun silam
merupakan saksi bisu yang menguatkan pernyataan di atas.
1)Gerungan, W.A, Dr., Dipl.psy, Op. cit.,
halaman 168
Keberadaan dinasti tersebut seolah mengatakan bahwa
masyarakat pada saat itu sudah mengenal organisasi yang mengatur segala macam
interaksi yang terjadi antar individu dalam masyarakat, sedangkan peninggalan
sejarah (misalnya tujuh keajaiban dunia) bisa dikatakan sebagai sebuah maha
karya yang tak akan terwujud bila proses pembuatannya tidak menggunakan konsep
manajemen yang benar-benar brilian
Tingkat penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan pada
saat itu yang masih sangat minim, membuat konsep-konsep manajemen dan
organisasi pada era tersebut tidak dapat tertuang dalam konsep yang tersusun
secara sistematis sebagai bahan studi banding dengan konsep yang ada sekarang.2)Betapapun besarnya
pengaruh lingkungan sosial terhadap individu, individu tetap mempunyai sifat
daan watak tertentu didalam hubungannya dengan manusia lain.
2. Makna Adab dan Peradaban
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan. Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan
bahwa peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan
indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system
teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
2)Drs.Ms Wahyu,Wawasan Ilmu Sosial Dasar (Surabaya: Usaha Nasional, 1986) hlm.53
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering
dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis,
organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh faktor:
·
Pendidikan,
·
Kemajuan teknologi dan
·
Ilmu pengetahuan.
B. Wujud dan Perkembangan Peradaban
1.
Wujud Peradaban
Wujud
dari peradaban dapat berupa :
1.
Moral :
nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dalam
Norma kesusilaanya.
2.
Norma : aturan, ukuran, atau
pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik
atau buruk.
3.
Etika : nilai-nilai dan norma
moral tentang apa yang baik dan
buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah lakumanusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan
santun.
4.
Estetika :
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity),
keselarasan (balance),
dan kebalikan (contrast).
2. Evolusi Budaya
dan Tahapan Peradaban
a.
gelombang pertama sebagai tahap peradaban
pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. (
revolusi agraris)
b.
gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan
mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi
industri)
c.
gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan
TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.
C. Peradaban dan Perubahan Sosial
Perubahan menyebabkan ketidaksesuaian antara
unsur-unsur social yang ada dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola
kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Penyebab atau faktor –
faktor terjadinya perubahan :
Faktor intern :
a.
Bertambah dan berkurangnya penduduk
b.
Adanya penemuan – penemuan baru
c.
Konflik dalam masyarakat
d.
Pemberontakan dalam masyarakat
Faktor extern :
a.
Faktor alam yang berubah
b.
Pengaruh kebudayaan lain
1. Tradisi
Tradisi (Bahasa Latin: traditio,
"diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling
sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi
bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari
suatu negara, kebudayaan,
waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah
adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun
(sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.Tradisi juga merupakan adat kebiasaan
turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa
cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.
2. Modernisasi
Modernisasi berasal dari
bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa kini). Secara harfiah
modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang
modern.
Modernisasi diartikan
sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari
keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu
masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli
adalah sebagai berikut.
a.
Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah
suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang
tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah
pola-pola ekonomis dan politis.
b.
Prof.
Koentjaraningrat menyatakan modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan
konstelasi dunia sekarang.
c.
Anthony D
Smith menyatakan
modernisasi bukan semata-mata proses yang spontan dan tanpa perencanaan.
d.
Soerjono Soekanto, modernisasi adalah
suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang
didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.
Dengan dasar
pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian
sebagai berikut.
a.
Modern berarti berkemajuan yang rasional
dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara
menyeluruh dan merata.
b.
Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi
nilai peradabannya dalam pergaulanhidup
dalam masyarakat.
Soerjono
Soekanto
mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu
sebagai berikut :
a.
Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga
dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
b.
Sistem administrasi negara yang baik, yang
benar-benar mewujudkan birokrasi.
c.
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan
teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan
tertentu
d.
Penciptaan iklim yang menyenangkan dan
masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi
massa.
e.
Tingkat organisasi yang
tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti
pengurangan kemerdekaan.
Dari pengertian para
ahli diatas dapat disimpulkan modernisasi yaitu proses menuju masa kini, dimana
terjadi perubahan sosial budaya dan masyarakat memperbaharui diri untuk
mendapatkan cirri-ciri yang dimiliki oleh masyarakat modern.
Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari :
1.
Cara berfikir ilmiah.
2.
Sistem administrasi
Negara yang baik.
3.
Kedisiplinan yang
tinggi.
4.
Mampu menciptakan
suasana yang kondusif.
- Masyarakat Madani
Masyarakat madani merupakan konsep
yang memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang
beda-beda.Bila merujuk kepada Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil
society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer.
Merujuk pada Bahmueller (1997), ada
beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
1.
Terintegrasinya individu-individu dan
kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan
aliansi sosial.
2.
Menyebarnya kekuasaan sehingga
kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh
kekuatan-kekuatan alternatif.
3.
Dilengkapinya program-program pembangunan
yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis
masyarakat.
4.
Terjembataninya kepentingan-kepentingan
individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi masyarakat mampu
memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
5.
Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan
(trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang
lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
6.
Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan
lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.
Dari
beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana para
anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat
dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya; dimana pemerintahannya memberikan
peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan
program-program pembangunan di wilayahnya. Namun demikian,
masyarakat madani bukanlah masyarakat yang sekali jadi, yang hampa udara, taken
for granted. Masyarakat madani adalah konsep yang cair yang dibentuk dari poses
sejarah yang panjang dan perjuangan yang terus menerus. Bila kita kaji,
masyarakat di negara-negara maju yang sudah dapat dikatakan sebagai masyarakat
madani, maka ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi
masyarakat madani, yakni adanya democratic governance (pemerintahan demokratis yang
dipilih dan berkuasa secara demokratis dan democratic civilian (masyarakat
sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security; civil responsibility
dan civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuan
prasyarat masyarakat madani sbb:
1.
Terpenuhinya kebutuhan
dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam
masyarakat.
2.
Berkembangnya modal
manusia (human capital) dan modal sosial (socail capital) yang kondusif bagi
terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinya
kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok.
3.
Tidak adanya
diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan; dengan kata lain
terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial.
4.
Adanya hak, kemampuan
dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga swadayauntuk terlibat
dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan
publik dapat dikembangkan.
5.
Adanya kohesifitas antar
kelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai
perbedaan antar budaya dan kepercayaan.
6.
Terselenggaranya sistem
pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial
berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
7.
Adanya jaminan,
kepastian dan kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan yang
memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur,
terbuka dan terpercaya.
D. Masyarakat yang Beradab
Masyarakatyangberadab dapat didefinisikan sebagai masyarakatyang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi
pekerti.Atau dapat pula diartikan sebagai masyarakatyang
santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya.Segala sesuatu yang dinilai maju dalam aspek kehidupan lahir batin suatu masyarakat perlu selalu dipelihara dan dikembangkan, walaupun
perlu dipahami bahwa beberapa nilai yang dianut masyarakat selalu berubah atau berkembang. Dalam proses
estafet antar generasi selalu terdapat friksi, disamping adanya pengaruh
globalisasi atau segala aspek kehidupan yang padat
menimbulkan gangguan dan peluang untuk mangembangkan peradaban masyarakat.
Tingkat
peradaban suatu masyarakat bangsa dapat diukur atau
diklasi¬fikasikan dengan berbagai cara. Pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kesejahteraan sosial, ekonomi, meliputi berbagai
fasetnya dengan menggunakan indikator-indikator sosial dan ekonomi.
Ketenangan,
kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan
dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum.
E.
Manusia Sebagai Makhluk
Berbudaya
Manusia adalah mahluk
budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran,
keadilan dan bertanggung jawab.Sebagai mahluk berbudaya, manusia mendayagunakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat
demi kesempurnaan hidupnya.Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia
mendapatkan ilmu pengetahuan.Dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya
dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan.
Adapun sarana untuk
memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan LOGIKA.Sarana untuk
meningkatkan dan memelihara pola perilaku dan mutu kesenian adalah ETIKA dan
ESTETIKA.
Tujuan dari pemahaman
bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan
dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic budaya yang
berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan mahluk
biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk
budaya.
Pengertian kebudayaan ditinjau dari bahasa
Sansakerta “budhayah” (jamak), budhi = budi/akal. Jadi kebudayaan adalah hasil
akal manusia untuk mencapai kesempurnaan .EB. Taylor mengartikan kebudayaan
sebagai : “keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan
serta yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat. Atau diartikan pula
segala sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun non material melalui akal.Budaya
itu tidak diwariskan secara generative (biologis) tapi melalui belajar.
Menurut Koentjaraningrat : “kebudayaan adalah
keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”.
Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap,
makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta,
objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari
generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah
pula kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan
pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak social. Dengan
memfungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia bias
mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya.
Kebudayaan perlu dikaji agar kita bias
mengembangkan kepribadian dan wawasan berfikir. Kebudayaan diciptakan manusia
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan
hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Dalam proses perkembangan kebudayaan
terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang disebut MASALAH KEBUDAYAAN.
Masalah kebudayaan adalah segala system/tata
nilai, sikap mental, pola berfikir pola tingkah laku dalam berbagai aspek
kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan.
Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus-kasus kemasyarakatan antara lain :
DEHUMANISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan seseorang. Jadi kita melihat
Dehumanisasi terjadi akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari
penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan.Untuk mengantisipasi hal itu,
manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui
filsafat bias memaknai tentang etika, estetika dan logika
Jadi melalui kajian pengetahuan budaya, kita
ingin menciptakan atau penertiban dan pengolahan nilaii-nilai insane sebagai
usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara fisik maupun
mental.Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia
membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane.
Adapun wujud dari kebudayaan adalah :
·
IDE (gagasan), adalah konsep pikiran manusia yang menjadi
system budaya yang jadi adat istiadat
·
ACTIVITY, yaitu kompleks aktivitas yang saling
berinteraksi yang kemudian menjadi system social atau pola aktivitas.
·
BENDA BUDAYA, sebagai hasil aktivitas yang menjadi unsur
kebudayaan adalah : bahasa, system teknologi, mata pencaharian, organisasi
soail, system pengetahuan, religi dan kesenian
BAB III
STUDI KASUS
A. Problematika Peradaban dalam Kehidupan Masyarakat
1. Kemajuan IPTEK Bagi
Peradaban Manusia
Secara harfiah teknologi dapat
diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya
adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul
(1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara
rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan
manusia. Pengertian teknologi secara umum adalah:
·
proses yang meningkatkan nilai
tambah
·
produk yang digunakan dan
dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
·
Struktur atau sistem di mana proses dan
produk itu dikembamngkan dan
digunakan
Sedangkan dampak adalah suatu akibat yang
ditimbulkan oleh sesuatu .Jadi dampak teknologi adalah akibat yang ditimbulkan
oleh suatu teknologi, bisa akibat baik bisa juga akibat buruk dalam kehidupan
manusia.
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak
positif dan negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan
manusia
2.
Dampak
Globalisasi Bagi Peradaban Manusia
Arus globalisasi saat ini telah
menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya
arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan
yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan
3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya
keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang
dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat,
misalnya pergaulan bebas. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya
kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan
hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain
dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah
baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan
bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah
dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu
budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal
dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu
sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak
muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti
penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak
muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti
OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang
sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan
sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya
berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan
telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri
di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh
tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah
luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia .
Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut
serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah
menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran
kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang
di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan
ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah
merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia )
sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
BAB IV
ANALISIS, SOLUSI DAN KESIMPULAN
1.
Analisis danSolusi
Dari hasil pembahasan
diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran
kebudayaan/peradaban yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi, diantaranya
yaitu :
1.
Pemerintah perlu
mengkaji ulang peraturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya
bangsa
2.
Masyarakat perlu
berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan
budaya bangsa pada umumnya
3.
Para pelaku usaha media
massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi
yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4.
Masyarakat perlu
menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang
masuktidak merugikan dan berdampak negatif.
5.
Masyarakat harus
berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh
globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita.
3)Berdasarkan uraian
tersebut, maka dapat kita katakan bahwa pada awalnya konflik dimulai dari
pertentangan yang bersifat ideologis dan kemungkinan akan berakhir pada saat
salah satu pihak memaksakan pengertian mereka tentang moral maupun suatu
harapan yang diikuti dengan kesadaran bahwa salah satu diantaranya telah
berbuat kekeliruan.
3)Hartono HArnicun Aziz, Ilmu Sosial Dasar(Jakarta: Bumi Aksara, 1993) hlm.259
2.
Kesimpulan
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai
akal, jasmani dan rohani. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu
: Sebagai makhluk tuhan, Sebagai makhluk individu dan Sebagai makhluk sosial
budaya.
Sebagai human being bahwa individu selalu berkait dalam
kehidupan masyarakat. Kehidupan dalam masyarakat merupakan syarat mutlak untuk
mengembangkan individu tersebut dalam masyarakat dan kebudayaannya.
Manusia yang berbudaya tercipta dan berkembang sebagai
perwujudan kehidupan individu tersebut dalam bermasyarakat. Ada empat faktor
yang membentuk sikap mental dalam kehidupan manusia :
1)
Keturunan atau faktor
warisan biologis
2)
Kebudayaan atau faktor
warisan sosial
3)
Lingkungan alam atau
faktor geografis
4)
Faktor kelompok
masyarakat
Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah
seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system
teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakatyangberadab
dapat didefinisikan sebagai masyarakatyang mempunyai
sopan santun dan kebaikan budi pekerti.Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasul
kita, Nabi Muhammad SAW untuk hidup saling meghormati dalam bermasyarakat sosial,
politik dan agama.
Firman Allah dalam surat Al-Fath ayat 29
Yanag
artinya :
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi
berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud
mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
mereka dari bekas sujud(4). Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar.”
4)Maksudnya:
pada air muka mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Ms, Wahyu, 1986. Wawasan Ilmu Sosial Dasar. Surabaya:Usaha
Nasional
Drs. H. Hartono, Dra.
Aziz, Arnicun, 1993.Ilmu Sosial Dasar;
edisi 1 cetakan ke-2. Jakarta:Bumi Aksara.
Yusuf, Sulaiman. 1999. Pengantar Pendidikan Sosial. Surabaya:Usaha
Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar